Monday, February 16, 2015

Mursi Sebut Dakwaan Hakim Atas Dirinya Adalah Lelucon



PRESIDEN Mesir terguling, Muhammad Mursi menyebut bahwa tuduhan spionase atas dirinya oleh pengadilan adalah lelucon.
Penyebutan kata lelucon inilah hingga membuat hakim pengadilan mengancam mengajukan gugatan terpisah terhadap dirinya karena menghina pengadilan.
Tuduhan disampaikan dalam sesi pertama dalam sidang terbaru yang digelar hari ini (15/2/2015), dimana Mursi dan 10 orang terdakwa lainnya menghadapi tuduhan sebagai mata-mata untuk Qatar dan sekutu Teluk untuk pemerintahan Mursi selama satu tahun terakhir menjabat.
“Proses persidangan adalah lelucon hakim,” demikian Mursi mengatakan kepada pengadilan Kairo dari balik kaca kedap suara seperti dberitakan worldbulletin hari ini, (15/2/2015).
“Apa yang terjadi pada tanggal 3 Juli adalah kudeta militer dan pemimpinnya. Merekalah yang seharusnya bertanggung jawab dan berada di balik jeruji,” katanya mengacu pada Presiden Abdel-Fattah al-Sisi, yang memimpin penggulingan atas dirinya pada tahun 2013 sebelum memenangkan pemilihan presiden Mei tahun lalu.
Ketua Hakim Mohamed Fahmi, langsung saja memotong pernyataan lelucon Mursi tersebut dan mengatakan kepadanya bahwa ia menganggap kata “lelucon” sebagai penghinaan terhadap pengadilan.
“Pengadilan akan mengabaikan penghinaan ini tetapi tidak akan ragu-ragu untuk mengajukan gugatan jika diulang lagi,” kata hakim.
Pemerintah Mesir menuduh terdakwa membocorkan dokumen rahasia mengenai keamanan nasional Mesir untuk aparat intelijen Qatar dan jaringan berita Al Jazeera Qatar yang memiliki tujuan merugikan Status militer dan diplomatik Mesir dan kepentingan nasional.
Di antara terdakwa adalah mantan kepala kantor Mursi, Ahmed Abdel-Ati, dan sekretaris Ameen al-Serafi, bersama dengan tokoh-tokoh dari jaringan berita Al Jazeera dan 25 saluran satelit Ikhwanul Muslimin.
Saat ini Mursi menghadapi lima percobaan terpisah pada beberapa tuduhan kriminal, termasuk spionase dan “menghina pengadilan.”
Mursi seperti rekan-terdakwa, menegaskan tuduhan terhadap dirinya bermotif politik. [ra/islampos]


EmoticonEmoticon