Friday, December 22, 2017

Fahri Hamzah Mulai di Lirik Partai-Partai Besar


Dalam sebuah obrolan di warung kopi bersama para mahasiswa, suatu waktu saat proses persidangan kasusnya sedang berlangsung, Fahri Hamzah mengatakan bahwa hampir semua partai sudah menawarinya untuk bergabung. Priviledge untuk posisi sekjen, bahkan beberapa partai menawarinya Ketua Harian dan Wakil Ketua Umum.
Harry Tanoe adalah pemimpin partai yang pertama kali menelpon dirinya, sebuah ajakan ke posisi tinggi di Perindo. Lalu beberapa partai lainnya. Ada yang ‘melamar’ langsung, menggunakan ‘broker’ dan ada yang jumpa pers ke media. Contohnya Oesman Sapta yang menawari Fahri sebagai Sekjen. Hanya PKB dan Demokrat yang kini tak menggoda Fahri. Berarti merah, oranye dan kuning termasuk yang menginginkan Fahri. Dengan ketokohan politik dan popularitanya di tingkat nasional yang terus melejit di kelompok Islam moderat, Fahri memikat siapa pun.
Ketika ombak sedang tenang, penumpang perahu bisa tertawa-tawa, seperti tidak terjadi apa-apa. Banyak tokoh di PKS yang mendapatkan kemudahan, seperti presidennya saat ini, tidak ditempa ujian, tak berpengalaman mengandalikan konflik dan cobaan, kemudian berkuasa sebagai pimpinan. Ketidakmatangan dalam mengelola berbagai situasi yang makin rumit bisa membuat partai karam. Diantara masalah yang tak gampang diatasi adalah letupan individual kader, yang kadang dianggap sebagai pembangkangan. Kasus pemecatan Fahri Hamzah adalah salah satu contohnya. Dalam bentuk lain, Anis Matta yang disuruh minggir. Tidak banyak yang bertahan dalam situasi apapun yang sedang menimpa organisasi.
Itulah yang sempat terungkap pula saat jumpa pers Fahri Hamzah usai kekalahan PKS dalam upaya banding di Pengadilan Tinggi Jakarta, beberapa waktu lalu. Entah bermaksud menyindir elit partainya (PKS dikabarkan menggadaikan idealisme dan aset suaranya kepada penguasa demi 2019 dengan imbalan ‘biaya operasional’ partai dakwah yang kasnya sedang minus) atau politisi partai lain yang gemar loncat pagar ke partai lain, Fahri mengatakan “Itulah ukurannya. Anda bertahan dalam situasi sulit atau tidak. Saya ingin bertahan dalam situasi ini. Orang bisa melompat kesana kemari tapi saya tetap disini,” kata Fahri.
Elvandi Yusuf, S.Psi, MSi
Pengamat “Political Behaviour”


EmoticonEmoticon