Itulah sebabnya Rasulullah saw menyuruh kita banyak diam daripada
bicara. Sebab bicara dapat membuat seseorang menyakiti orang lain,
berbuat dusta, sombong dan riya. Yang kesemuanya berujung pada dosa yang
bertumpu.
Betapa banyaknya dosa dari lidah yang salah terucap
(baca: tulisan yg digoreskan). Jauh lbh banyak orang yang sengsara
karena lidahnya daripada Amalnya. Jauh lebih banyak permusuhan karena
ucapan daripada perbuatan.
Ironisnya kita sering menganggap remeh dosa karena lidah. Lalu berbagai tempat kongkow penuh dgn pembicaraan tak berguna, bahkan batil.
Kemudian beliau bersabda, “Inginkah kuberitahukan kepadamu penegak dari
semua amalan itu?” aku (Muadz) menjawab, “Mau wahai Rasulullah.” Maka
beliau memegang lidahnya seraya bersabda, “Tahanlah ini,” aku bertanya,
“Wahai Rasulullah, apakah kami betul-betul akan disiksa akibat ucapan
kami?” beliau menjawab, “Kasihan kamu wahai Muadz, apakah ada yang
menjerambabkan manusia di dalam neraka di atas wajah-wajah mereka
kecuali buah dari ucapan lisan-lisan mereka?!” (HR. At-Tirmizi no. 2616
dan dia berkata, “Hadits hasan shahih.”)
EmoticonEmoticon