Saturday, April 15, 2017

1 Hari Lagi Turki Menuju Referendum Konstitusi Ke Sistem Presidensial






"Saya dan kami di AKP, tak mungkin satu hari pun bertindak seperti Tuan lalu memperlakukan rakyat sebagai budak. Justru kami adalah pelayan rakyat, kami ada untuk berkhidmat." (Tn. Erdogan)



Tn. Erdogan, Bapak bangsa Turki modern. Lahir dari rahim parpol Islam. Tilawah Al-Qur'annya mahir dan indah. Shalat malamnya tak kenal lelah. Kepala negara yang rela berpeluh, demi rakyat agar bisa berjaya di hadapan bangsa lain.



Info terbaru, Turki baru memberikan gaji kepada nenek yang mengurusi cucunya. Besarannya sama dengan pensiunan jenderal di Indonesia.



Kerja AKP dan kinerja Tn. Erdogan, diuji di referendum 16 April besok. Diprediksi AKP akan meraup dukungan 56.5 %, jumlah suara yang cukup mengubah konstitusi Turki dari sistem parlementer ke sistem presidensial.



Kasarnya, sistem presidensial itu seperti sistem AS atau Indonesia. Presiden benar-benar powerful. Di beberapa negara, kekuasaan super ini sering digunakan untuk intervensi di segala bidang. Presiden mirip Fir'aun alias diktator model baru.



Tapi model Tn. Erdogan tidak seperti model presiden yang "gak karuan". Tn. Erdogan perlu menjadikan Turki sebagai percontohan kesuksesan partai Islam dalam mengelola pemerintahan. Menjaga kebersamaan dalam perbedaan.



Semua dimulai dari soliditas kebersamaan (baca: keberjamaahan) di internal AKP. Sebagai contoh, Tn. Erdogan selalu mengajak serta mantan PM Prof. Daud Oglu di setiap acara kenegaraan dan urusan kepartaian.



Prof. Daud Oglu, sang profesor tidak menjadi mantan terbuang. Jasa manisnya selalu dikenang. Jasa amisnya ditutup rapat, digantikan dengan karya terbaik penggantinya, Tn. Ben Yeldrim.



Di beberapa kesempatan, Tn. Erdogan menyanjung Prof. Daud Oglu. Tn. Erdogan mengimplementasikan teori takwa dalam 3 hal; Tawakal sepenuh hati untuk hal yang tidak dicapai. Ridha sepenuh jiwa untuk hal yang tidak bisa diraih. Sabar sepenuh nurani untuk hal yang telah berlalu.



Tn. Erdogan fokus menjadi perekat, perakit, peroket kader-kader AKP. Tidak merasa paling hebat, lalu menyingkirkan yang tidak sependapat. Tidak sibuk memata-matai. Semua dikerjakan dengan proporsional dan profesional.



Tn. Erdogan fokus pada ekspansi Al-Fatih di 2023. The New Turkey, yang sejajar dengan bangsa-bangsa Eropa sebelum dengan AS dan Rusia. Terbaru, puluhan kader partai oposisi hijrah bergabung dengan AKP.



Bravo Tn. Erdogan. Saya doakan, 70 % rakyat Turki mendukung amandemen konstitusi Turki. 


EmoticonEmoticon